Hari ini saya mendapat pelajaran yang sangat luar biasa, yaitu tentang Ketegaran Seorang Wanita.
Diterik siang yang menuju senja hari di bulan Ramadhan ini untuk berulang kalinya tanpa bosan saya membahas tentang kehebatan seorang wanita dalam menjalani kehidupan.
Kita ulas dari kisah seorang ibu muda yang masih terlihat pancaran pesona kecantikannya, dia mengatakan "Sungguh, sebenarnya saya sangat lelah.. tapi senyum ketiga anak-anak saya yang sampai saat ini menguatkan"
:), luar biasa sosok yang satu ini meskipun dengan kedua mata yang berkaca-kaca dan dengan genangan air mata yang tak sanggup terjatuh ia hanya bisa tersenyum sambil menghela nafas.
Ada apa dengan gerangan?
Sedikit cerita dia adalah seorang istri yang mempertahankan keutuhan rumah tangganya dengan menerima perlakuan suami yang boleh dibilang tak sedikitpun ada rasa perduli.. kekerasan dan perkataan kotor yang tak pantas diucapkan kepala rumah tangga pada sosok seorang istri mungkin sudah biasa.
emm, Apakah itu semua pilihan?? Hanya ALLAH SWT. yang bisa menjawabnya. :)
Tapi yang pasti setiap orang berharap menjadikan kebahagiaan sebagai sebuah pilihan :)
untuk kesekian kalinya saya harus mengatakan "Kamu hidup, dan kamu pantas untuk bahagia" dan "Wanita sangat pantas untuk bahagia"
Sosok perempuan itu hanya bisa berkata "Apabila melihat anak-anak saya bahagia, pasti saya juga bahagia"
Pernah saya bahas tentang Ketegaran seorang Wanita dengan para sahabat, kami menyimpulkan bahwa
Tuhan telah menjadikan kita manusia memiliki perasaan dan raga, wanita bukan robot, bukan mesin yang tidak bisa menangis.. untuk apa? untuk merasakan, untuk membuat dunia berubah dengan hatinya..
Kebahagiaan yang dibuat, dapat dirasakan dengan hati, kerusakan yang dibuat juga dapat dibenahi dengan hati..
Wanita adalah makhluk Tuhan yang tercipta setelah lelaki, memiliki keistimewaan yang melekat, wanita memang lemah fisiknya, tapi jauh lebih kuat mentalnya dari lelaki.. lihat berapa banyak wanita yang sanggup banting tulang menghidupi diri sendiri dan keluarganya..
Bagaimana wanita merubah dunia, adalah dengan mulai merubah diri dan keluarganya..
Dan pada akhir cerita yang menuju Senja ini saya hanya berharap dan berdoa "Ya Allah berikan kami ketegaran hati seperti khadijah, kelembutan seperti Aisyah, dan kesetiaan seperti Fatimah.. untuk dapat mengubah keluarga dan dunia dengan hati kami" Amin :)
#My Sun